
GOWA TALLO NEWS
Kamis, 10 Juli 2025
Kecamatan Cikarang Pusat Gelar Tindak Lanjut Pembahasan Bencana Tanah Longsor, Plt Camat Sebut Pembiayaan Dan Lokasi Kejadian Menjadi Kendala Utama

Kamis, 03 Juli 2025
Kontroversial Statemen Gubernur Jawa Barat, Ratusan Insan Pers Bekasi Raya Desak Dedi Mulyadi Segera Tarik Ucapan

BEKASI, GTN - Ratusan Insan Pers Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi berkumpul di Saung Jajaka, Tambun Utara Kabupaten Bekasi, Kamis, 03 Juli 2025. Mereka menyoal statemen Gubernur Jawa Barat yang akrab dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM) karena secara terang terangan mengajak masyarakat untuk tidak bekerjasama dengan media. Statemen itu viral di media sosial dan menyakiti perasaan insan media.
Dia menyayangkan statemen tersebut dilontarkan sosok Gubernur dan disampaikan dengan kesan mengajak, bahkan viral di media sosial.
"Statemennya tidak mencerminkan sosok seorang pemimpin dan tanpa nurani telah menyakiti perasaan insan pers," ungkap Doni Ardon.
Terlepas KDM beralasan untuk efisiensi anggaran Pemprov Jawa Barat, lanjut Doni Ardon, namun jangan menyakiti perasaan insan pers.
"Yang lebih menyakiti, dia (gubernur Dedi Mulyadi) malah menyarankan kepada masyarakat untuk mempublikasikan kegiatan di facebook, tiktok, youtube, istagram," beber Ketua perwakilan SMSI Kabupaten Bekasi.
Dia berharap para kepala daerah tidak terpengaruh dengan statemen KDM dan tidak kerajinan membuat konten di media sosial, namun tidak melaksanakan kewajibannya secara maksimal sebagai Kepala Daerah.
Hal senada disampaikan Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin. Direktur media Fakta Hukum itu menilai pernyataan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi telah menyepelekan peran media profesional.
"Ini harus kita hadapi dengan kepala dingin, namun pikiran yang tajam," ungkapnya.
Ade Muksin mengajak seluruh insan media, khususnya di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi menyikapi hal tersebut dengan tetap menjunjung etika profesi.
"Kita bukan sedang baper, kita sedang menjaga marwah profesi jurnalis agar tidak dipermainkan oleh narasi yang menyesatkan publik. Dan hari ini, kita berkumpul bukan karena amarah, tapi karena panggilan moral," beber Ade Muksin.
Seirama dengan lainnya, Ketua Aliansi Wartawan Indonesia Bangkit Bersama (AWIBB) Jawa Barat, Raja Tua mengingatkan Gubernur Dedi Mulyadi bahwa pernyataan sikap insan pers Bekasi Raya lahir dari niat luhur mempertahankan kehormatan profesi wartawan.
"Kami ingin menegaskan bahwa media bukan musuh negara, tapi mitra bangsa," tegasnya.
Hadir dalam Dialog apers tersebut yakni jajaran pengurus dan anggota SMSI Kabupaten Bekasi, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya, Aliansi Wartawan Indonesia Bangkit Bersama (AWIBB) Jawa Barat, Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Kabupaten Bekasi, Perkumpulan Pemimpin Redaksi Independen (PPRI) cabang Kabupaten Bekasi, Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Kabupaten Bekasi, Komunitas Sosial Media Indonesia (KOSMI), Forum Hari Ini (FHI), para direktur dan pemimpin redaksi perusahaan pers, ratusan wartawan serta insan media di Bekasi Raya.
Hadir juga Ketua Umum ormas Jawara Jaga Kampung (Jajaka) Nusantara HK Damin Sasa dan Presiden Facebooker Ebong Hermawan.
Kedua tokoh Kabupaten Bekasi tersebut memberikan masukannya kepada insan media di Bekasi Raya dan mengingatkan KDM untuk menghormati pers sebagai salah satu pilar demokrasi.
Usai penyampaian pandangan dari para pemimpin media dan tokoh masyarakat, Dialog Pers dilanjutkan dengan pernyataan sikap bersama yang dipimpin oleh Ketua SMSI Kabupaten Bekasi Doni Ardon dan Ketua PWI Bekasi Raya Ade Muksin.
Acara dipandu secara apik oleh pengurus SMSI Kabupaten Bekasi Suryo Sudharmo dan Paulus Simalango dan berjalan secara tertib serta damai.
Ada beberapa poin yang disuarakan dalam Dialog Pers Bekasi Raya tersebut. Poin-poin tersebut, yakni :
A. Menegaskan fungsi Pers sebagai pilar demokrasi, bukan penggembira.
1. Media adalah pilar keempat demokrasi, bukan hanya pelengkap seremoni pemerintah.
2. Wartawan bukan buzzer. Pers bukan alat promosi.
3. Tanpa media, publik kehilangan alat kontrol terhadap kekuasaan.
B. Menolak Stigma “Media Tak Diperlukan” oleh Pejabat Publik"
1. Pernyataan Gubernur Jabar KDM yang menyatakan media tak perlu lagi, cukup medsos, adalah bentuk pengerdilan profesi wartawan.
2. Meminta klarifikasi Gubernur Jabar KDM dan menuntut penghormatan terhadap UU Pers No. 40 Tahun 1999.
C. Media Sosial Tidak Bisa Gantikan Pers
1. Medsos tidak punya redaksi, tidak punya sistem verifikasi, dan tidak tunduk pada Kode Etik Jurnalistik.
2. Pers hadir dengan mekanisme pertanggungjawaban yang jelas.
D. Membangun Narasi Sinergi Media – Pemerintah – Masyarakat.
1. Pers tidak anti pemerintah, justru menjadi mitra strategis dalam penyebaran informasi publik yang benar.
2. Mendorong pola kerja sama yang sehat, bukan transaksional.
E. Memperkuat Solidaritas & Martabat Profesi Wartawan
1. Media di Bekasi harus bersatu dalam satu sikap, tidak saling melemahkan.
2. Jangan beri celah kepada pihak luar untuk memecah belah komunitas pers.
Disisi lain Wakil Ketua SMSI Bidang Organisasi saat dimintakan tanggapannya usai acara menegaskan bahwa, pernyataan Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang dinilai selain bersifat provokatif serta menyudutkan peran Pers diduga dengan sengaja mengangkangi UU Pers Tahun 1999 selaku pilar Demokrasi untuk di langgar.
"Pernyataan tersebut kurang tepat di keluarkan oleh seorang Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang Notabene dirinya sejak awal mulai kariernya dalam politik pun di angkat oleh Media sehingga menjadi Gubernur saat ini, ditambah dengan dirinya memprovokasi para Kepala Daerah dan Institusi untuk mengabaikan keberadaan Insan Pers dan Media dalam hal kemitraan, hal tersebut secara terbuka menunjukan Dedi Mulyadi secara tendensius antipati terhadap jurnalis dan Media " ungkapnya.
Lanjutnya, "Jadi saya merasa Dedi Mulyadi ini selain seperti " Kacang Lupa Kulitnya","serta secara langsung "Mendeklarasikan Perang Terhadap Wartawan dan Media"!,"sambungnya menekankan.
Ia juga menegaskan bahwa, Pernyataan yang di lontarkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kebablasan dan kelewat batas.
"Saya menilai di karenakan Gubernur Jawa Barat tidak mampu menjaga lisannya dan karena terlalu banyak ngomong sehingga kebablasan dan melukai hati Insan Pers serta Media yang berimbas kini Dedi Mulyadi menjadi "Target dan Buronan Media". Dan menurut saya pantas dirinya mendapatkan predikat seperti itu," tukas Wakil Ketua SMSI Kabupaten Bekasi.
Dirinya juga menilai seperti ada kejanggalan dan ketidak fokusan dalam ucapan Dedi Mulyadi yang akrab di sebut "Gubernur Konten" itu. Dimana hal tersebut diduga karena akibat tidak sepasang.
"Saya menduga prilaku Dedi Mulyadi seperti itu akibat terlalu lama menduda sehingga fikirannya menjadi tidak fokus yang menyebabkan ucapannya asal " Ngejeplak" atau "Asal Nguap" kalau kata orang Bekasi.Terindikasi dikarenakan tidak adanya kelancaran dalam penyaluran," pungkas Irwan Awaluddin.
(***) GTN
Rabu, 25 Juni 2025
Sosialisasi P4GN Dan Tes Urine Digelar Badan Narkotika Kabupaten Bekasi di Mako Brimob Batalyon D Pelopor PMJ

KABUPATEN BEKASI, GTN - Dalam rangka menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bekasi bersama Batalyon D Pelopor Brimob Polda Metro Jaya melakukan Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Tes Urine terhadap anggota Brimob dengan bertempat di Aula Batalyon D Pelopor BRIMOB Polda Metro Jaya, Jl.Jagasatru, Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (25/06/2025).
"Antusias para peserta yang banyak hadir dalam kegiatan ini," ucap AKP Catur Budiyanto.
Dalam penyampaian awal Sosialisasi P4GN, BNK Bekasi dibawah kepemimpinan dr. Asep Surya Atmaja mengemukakan tentang keseriusannya di dalam memerangi dan memberantas Narkotika dalam berbagai bentuk dan berbagai lini di seluruh wilayah hukum Kabupaten Bekasi.
"Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bekasi dr. Asep Surya Atmaja yang selalu berupaya agar masyarakat kabupaten Bekasi terhindar dari bahaya narkoba melalui jajarannya BNK untuk melakukan giat berupa Sosialisasi serta deteksi dini kepada para pelajar dan masyarakat serta Instansi agar Kabupaten Bekasi benar-benar bersih dari Narkoba dan Bangkit Maju Sejahtera," demikian penyampaian awal dikemukakan Kepala Bidang Pencegahan BNK Kabupaten Bekasi Susilo Budianto selaku Narasumber didampingi Aipda Ngadi Pangestu, SH (Kaur Mintu) Satnarkoba Polrestro Bekasi.
Kepala Bidang Pencegahan BNK Kabupaten Bekasi menegaskan bahwa, hal tersebut merupakan momentum terbaik dalam menyambut HANI 2025 serta program gerakan bersih-bersih Narkoba disatuan Brimob Batalyon D.
"Semoga dengan giat ini para anggota Brimob Batalyon D akan lebih mengetahui dampak buruk nya Narkoba sehingga mampu untuk melawan Narkoba," ujar Susilo.
Dalam acara tersebut Ia juga menekankan dan berkeyakinan bahwa dengan adanya kegiatan ini anggota Brimob D Pelopor Polda Metro Jaya dapat dipastikan akan berupaya menghindari Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.
"Saya berkeyakinan usai kegiatan ini para anggota Brimob D Pelopor benar-benar akan menjauhi dan menghindari Bahaya Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba," tandasnya.
"Yang paling utama adalah terhadap dirinya sendiri dan keluarganya," sambungnya.
Diakhir penyuluhan tentang bahaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Kepala Bidang Pencegahan BNK Kabupaten Bekasi, Susilo Budianto bersama Wadanyon AKP Catur Budiyanto mengucapkan "Selamat Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 ".
"Menutup rantai gelap peredaran Narkoba melalui Pencegahan, Rehabilitasi dan Pemberantasan untuk menuju "Indonesia Emas 2045"," pungkas mereka bersama penuh semangat.
Acara berjalan lancar dan kondusif yang di lanjutkan dengan kegiatan melakukan Tes Urine para Anggota Brimob D Pelopor Polda Metro Jaya oleh Tim Petugas Badan Narkotika Kabupaten Bekasi.
(Arif/Joggie) GTN
Senin, 16 Juni 2025
Aspirasi Warga Ditindak Lanjuti, Kegiatan Penebangan Pohon Camat Tamsel Dapat Respon Positif BPD Dan Desa Setia Dharma

Jumat, 30 Mei 2025
Upaya Menopang Perekonomian Nasional, Kemenperin Terus Picu Pengembangan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit Meningkat
“Capaian positif tersebut sejalan dengan perkembangan jumlah atau jenis produk turunan yang ikut meningkat dari hasil industri pengolahan kelapa sawit di dalam negeri, yakni dari 48 jenis pada tahun 2011, menjadi sekitar 200 jenis di tahun 2024,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Menurut Menperin, penyediaan bahan baku berkualitas bagi industri hilir kelapa sawit merupakan salah satu syarat untuk menciptakan produk turunan yang bernilai tambah tinggi. “Diperlukan juga inovasi dalam proses pemurnian dan pengolahannya. Selain harus ditopang oleh teknologi modern, faktor pendukung yang tak kalah penting adalah sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten,” ujarnya.
Guna menghasilkan SDM terampil di industri pengolahan kelapa sawit, Kemenperin aktif mencetak lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan sektor tersebut. Hal ini direalisasikan melalui peran dari unit pendidikan vokasi yang dimiliki oleh Kemenperin, salah satunya SMK-SMTI Pontianak, yang memiliki kekhususan dalam pengembangan sektor industri sawit.
“Pembangunan SDM industri kompeten menjadi prioritas kami. Setiap unit pendidikan di lingkungan Kemenperin, memiliki kekhususan di berbagai sektor industri, baik itu tingkat politeknik, akademi komunitas, dan SMK,” jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan.
Contohnya, SMK-SMTI Pontianak, berkesempatan mendapat sumbangsih ilmu seputar perkebunan kelapa sawit dari PT Perkebunan Nusantara IV Regional V melalui program "Palm Co Goes to School: Cerdas Bersama Palm Co" yang diselenggarakan pada Selasa, 27 Mei 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Aula SMK-SMTI Pontianak yang disambut antusias oleh para murid.
Kepala Sekolah SMK-SMTI Pontianak, Marwandi menyampaikan apresiasi kepada pihak PTPN IV - Regional V atas kontribusinya untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada para siswa-siswi. “Selain fokus pada industri sawit, kami juga spesialisasi di sektor tekstil,” terangnya.
Sementara itu, Darmansyah Siregar selaku Senior Executive Vice President (SEVP) PTPN IV - Regional V sempat memberikan materi dengan mengusung tema ‘The Future in Our Palm’. Ia menjelaskan profil unit kerja PTPN IV - Regional V serta peran kelapa sawit sebagai tanaman berkelanjutan dan tanggung jawab perusahaan kelapa sawit yang lebih dari sekadar perkebunan. Selain itu, ia memaparkan fakta seputar kelapa sawit yang didukung komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) PTPN.
Darmansyah juga menyampaikan harapannya bagi seluruh perkebunan kelapa sawit agar dapat terus memberikan manfaat. Tak lupa, ia juga berpesan kepada seluruh siswa-siswi SMK-SMTI Pontianak untuk menjadi generasi muda yang siap bekerja dan bebas narkoba.
“Jadilah generasi siap kerja dan siap untuk direkrut sesuai syarat yang berlaku, serta jadilah generasi yang bebas narkoba. Dan, tentu bukan sesuatu yang mustahil, akan ada kerja sama yang baik untuk ke depannya antara PTPN dan SMK-SMTI Pontianak,” ungkapnya.
Setelah pemberian materi, rangkaian agenda selanjutnya beralih ke sesi tanya jawab dari para murid yang telah menyimak sedari awal. Terdapat tiga pertanyaan yang diajukan, yakni bagaimana cara agar bisa bergabung dengan BUMN oleh Reyhaldika dari kelas XI TOI, kemudian bagaimana peran generasi muda dalam mendukung sawit berkelanjutan meski belum bekerja di bidang perkebunan oleh Raslin dari kelas XI TKI 2, dan pertanyaan terakhir dari Yuga dari kelas XI TOI yang menanyakan bagaimana cara agar bisa mencapai top position, lebih penting hard skill atau soft skill, serta cara mengendalikan atau mengontrol anggota tim sebagai seorang pemimpin.
Rangkaian agenda berikutnya dilanjutkan dengan penyerahan bantuan hibah secara simbolis dari pihak PTPN IV - Regional V kepada SMK-SMTI Pontianak. Adapun hibah yang diberikan di antaranya 5 buah bola voli, 5 buah bola sepak, 5 buah bola basket, serta 2 unit laptop.
Jumat, 16 Mei 2025
Dukung Strategi Diversifikasi Ekspor Nasional, LPEI Dengan KBRI Den Haag Luncurkan Buku 'Road to Rotterdam'
.jpeg)
Road to Rotterdam disusun oleh tim Ekonom LPEI dan Fungsi Ekonomi KBRI Den Haag. Buku ini menyajikan analisis mendalam mengenai peluang, tantangan, serta karakteristik pasar Belanda.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda H.E. Mayerfas yang hadir secara daring menyebutkan bahwa sekitar 80% ekspor Indonesia ke Eropa masuk melalui Pelabuhan Rotterdam, pelabuhan terbesar di Eropa dan salah satu yang tersibuk di dunia.
“Kolaborasi antara LPEI dan KBRI Den Haag dalam penyusunan buku ini diharapkan dapat menjadi referensi praktis dan memperkuat dukungan bagi eksportir untuk lebih berani melangkah ke pasar global, khususnya melalui Belanda sebagai gerbang Eropa,” kata Mayerfas,
Sementara Senior Economist LPEI, dalam keterangannya memaparkan bahwa, "Belanda merupakan mitra dagang yang potensial bagi Indonesia. Selain memiliki profil risiko pasar yang rendah, permintaan terhadap produk unggulan seperti Minyak Hewani/Nabati, Alas Kaki, Mesin dan Perlengkapan Elektrik, serta Produk Kimia terus meningkat. Eksportir Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan volume ekspor, mengisi celah pasar yang ada, serta mengambil bagian dalam rantai pasok global yang terhubung melalui Belanda. Untuk itu, para pelaku usaha khususnya UMKM didorong untuk memenuhi standar dan sertifikasi internasional agar produk dapat diterima di Belanda," papar Donda Sarah Hutabarat.
Disisi lain, Ketua Umum Indonesia Diaspora SME Export Empowerement & Development, menyoroti pentingnya pemenuhan regulasi pangan dan strategi adaptasi selera konsumen Eropa.
“Peluang untuk pelaku UMKM cukup besar untuk masuk ke pasar Belanda, namun produk harus memenuhi standar dan sertifikasi serta regulasi yang berlaku di Eropa,” ungkap Ira Damayanti pada Media, Kamis (16/05/2025) saat diminta tanggapannya.
“Untuk memahami selera konsumen dan produk agar diterima, kita harus mengenalkan produk kita terlebih dahulu ke pasar Belanda dimana terdapat banyak diaspora Indonesia. Belanda dikenal sebagai pintu gerbang masuknya produk Indonesia ke Eropa, dengan banyaknya diaspora Indonesia yang bermukim di Belanda, tentu menjadi peluang besar bagi produk kita untuk menembus pasar Eropa secara lebih luas. Namun, kita juga harus menyiapkan diri dengan standarisasi dan sertifikasi yang sesuai,” imbuhnya.
Rabu, 14 Mei 2025
Perkuat Sinergitas NKRI, Wamenhan RI Selaku Sekertaris Dewan Pertahanan Nasional Sambangi Pusat Persatuan Islam
.jpeg)
Pertemuan dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Persis, KH. Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag., ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi sekaligus membangun sinergi antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan keagamaan dalam memperkuat ketahanan nasional.
Dalam dialog tersebut, Wamenhan menyampaikan bahwa," Kementerian Pertahanan membuka kesempatan luas bagi generasi muda Persis untuk turut serta dalam berbagai program strategis, seperti Komponen Cadangan, pendidikan di Universitas Pertahanan (Unhan), serta jenjang pendidikan menengah di SMA Taruna Nusantara," ujar Donny Ermawan Taufanto.
Wamenhan juga menegaskan bahwa, komitmen DPN untuk menyerap aspirasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari Persis, khususnya terkait isu-isu strategis kebangsaan dan kedaulatan NKRI.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PP Persis menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan nasional.
POSTINGAN UNGGULAN
Kelalaian Negara, DPP ASWIN : "Hentikan Dan Cabut Semua Perizinan Perusakan Hutan Sumatera, Sekarang Juga!!!"
JAKARTA , GOWA TALLO NEWS - Penyelamatan hutan dan tanah Sumatera tidak akan pernah terjadi selama pemerintah tetap memberi karpet merah b...
-
KABUPATEN BEKASI , GTN - Ketua Aliansi Ormas Bekasi dan para ketua ormas di Kabupaten Bekasi menyatakan aksi damai simpatik yang digelar Rab...
-
KABUPATEN BEKASI, GTN - Sosialisasi Perda Nomor 5 Tahun 2023 Tentang "Optimalisasi Penyelenggaraan Perlindungan Tenaga Kerja Melalui J...
-
KABUPATEN BEKASI, GTN - Pekerjaan proyek pemagaran SDN 02 Satria Jaya yang diduga langgar aturan ditambah tanpa pengawasan Dinas terkait dan...
-
KABUPATEN BEKASI, GTN - Takbiran menyambut 1 Syawal 1446H/2025 M sangat meriah pada setiap wilayah di Kabupaten Bekasi. Antusiasme warga d...
-
BANDUNG, GTN - Sidang gugatan sengketa publik yang diajukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah. Garda Nasional Pelopor Pembangunan Indonesia (DPW....